Kamu Bukan Jahat, Hanya Aku Yang Berlebihan..

Kehadiranmu pernah aku anggap sebagai anugerah. Saat itu aku merasa beruntung, karena denganmu aku menemukan alasan baru untuk berharap dan bermimpi bersama. Rasa sayang yang tumbuh dalam diriku begitu besar hingga membuatku menutup mata pada banyak hal. Aku percaya kamu datang karena cinta, padahal sesungguhnya hanya aku yang menaruh cinta sebesar itu.

Ada yang berusaha membuka mataku. Orang-orang di sekitarmu berkata kamu tidak sebaik yang kubayangkan. Tapi aku memilih tidak mendengarkan, karena hatiku sudah terlanjur terpaut padamu. Cinta membuatku buta, dan aku rela mengabaikan semua peringatan.

Belakangan aku mengerti, ternyata kehadiranmu tidak lahir dari ketulusan. Kau hanya terdorong oleh rasa penasaran—mungkin penasaran pada hidupku yang berantakan. Kau seolah memberi kasih, seolah memberikan perhatian, padahal itu hanya permainan kecil bagimu. Bagimu semua biasa saja, tapi bagiku tidak. Aku menerima setiap sikapmu dengan hati yang serius, dengan rasa sayang yang tumbuh semakin dalam.

Namun perlahan aku sadar, kau mulai menjauh. Kau memilih menghindar, tanpa penjelasan, tanpa keberanian untuk jujur. Dan di titik itulah aku harus mengambil keputusan: mundur. Bukan karena rasa sayangku hilang, melainkan karena aku harus belajar menyayangi diriku lebih dulu.

Aku tidak ingin bersama seseorang yang masih terikat dengan masa lalunya. Aku tidak ingin gegabah membangun sesuatu yang rapuh, lalu suatu hari harus merasakan luka yang lebih dalam lagi. Aku berhak atas cinta yang utuh, bukan sisa dari kenangan yang belum tuntas.

Kini aku mengerti, kamu bukan orang jahat. Hanya saja, aku yang terlalu berlebihan dalam menaruh rasa. Terlalu cepat, terlalu dalam, dan terlalu buta. Terima kasih sudah sempat hadir di hari-hariku, meski pada akhirnya kamu juga yang menjadi alasan aku harus kembali belajar menghadapi beratnya kehilangan.

Tapi kali ini berbeda. Dari rasa sakit ini aku belajar, bahwa ikhlas adalah kunci. Aku belajar merelakanmu, sekaligus belajar memeluk diriku sendiri dengan lebih hangat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Surat terakhir dariku 🌻

Saat Love Itu Jadi Awal

🕊️Pengingat Hati